pengertian VSAT

VSAT merupakan jaringan atau sistem komunikasi satelit yang terdiri atas
sejumlah stasiun remote (terminal VSAT) dengan menggunakan antena parabola
berdiameter lebih kecil dibandingkan dengan komunikasi satelit lainnya, menggunakan
sebuah atau sebagian transponder satelit sebagai pengulang (repeater ) dengan
didukung peralatan pada stasiun dan sebuah stasiun bumi utama
Berikut ini adalah karakteristik dari suatu sistem VSAT :

1. Mode transmisi yang digunakan adalah multi frekuensi TDMA
2. Lebar untuk frekuensi pembawanya untuk satu channel atau lebih dengan kecepatan 64 kbps yang masing-masing menggunakan bandwidth 90 khz pada transpondernya
3. Pembagian bandwidth yang sifatnya tetap (statis) digunakan untuk transmisi data dan sebagian permintaan diberikan untuk jalur telepon
4. Jaringan sentral yang digunakan melewati bandwidth yang tetap untuk
transmisi data pada ruang in-bad digunakan untuk merekam data panggil dari masing-masing model komunikasi termasuk modem pada setiap stasiun.
5. Timing, perkiraan dari stasiun kontrol dalam jaringan akan penuh (time slot 0), setiap 240 slot.
6. Lebar timing maksimum adalah 20 ms
termasuk waktu preamble dan guard.
7. Isi data maksimumnya 1280 bit data untuk pengguna.
8. Kontrol frekuensi, AFC diambil dari waktu maksimumnya.
9. Stabilitas frekuensi :
· Penyimpangan sebesar 10-7 untuk jaringan yang lengkap melebihi dari
range temperatur maksimumnya.
· Usia penyimpangan seperti seharusnya 10-7 per tahunnya.
10. Setiap stasiun VSAT mungkin digandakan sampai sebanyak RF switch pada setiap antena sub sistem.
11. Untuk hubungan yang penuh setiap satu atau lebih stasiun VSAT dapat didesain sebagai penerima.
12. Jaringan yang dapat digunakan :
· PSTN untuk suara dan real-time fax.
· PSDN untuk data dan penyimpanan serta pengiriman fax.
· ISDN dan BISDN untuk bentuk informasi yang lebih luas.
VSAT memiliki konfigurasi jaringan yang terdiri dari stasiun terminal VSAT, stasiun
pusa (hub) dan transponder satelit sebagai repeater-nya.
Gambar stasiun terminal VSAT Pada Gambar di atas ditunjukkan stasiun
terminal VSAT dapat diibaratkan dengan workstation pada LAN. Hanya saja jika pada
LAN antara workstation dengan stasiun pusat (server) dihubungkan dengan kabel
tembaga. Sedangkan pada jaringan VSAT antara stasiun terminal VSAT dengan
stasiun pusatnya dihubungkan dengan suatum link frekuensi radio. Jadi dalam VSAT
terdapat banyak stasiun terminal layaknya workstation pada LAN. Stasiun terminal
VSAT terbagi dalam dua bagian yaitu bagian yang berada di luar ruangan
(outdoor) dan yang berada dalam ruangan (indoor). Bagian yang terdapat di luar
ruangan adalah antena parabola sedangkan yang berada di dalam ruangan adalah RFT
yang merupakan radio transceiver, digital interface unit, Video Equipment PBX, dan
DTE (Digital Terminal Equipment). Bagianbagian tersebut merupakan blok pengolahan
data dan translasi frekuensi radio. Outdor dan indor unit
Stasiun pusat/Hub dapat diibaratkan sebuah server dari suatu LAN. Dan dalam sistem
VSAT-pun stasiun pusat ini hanya ada satu dalam sistem seperti sebuah server dalam
sistem LAN. Stasiun Hub ini merupakan perantara komunikasi antara stasiun-stasiun terminal
Block stasiun HUB Stasiun pusat terdiri dari tiga bagian yaitu :
o RFT (Radio Frequency Tranceiver) yang mempunyai fungsi sebagai
pemancar maupun penerima dari stasiun pusat. Jadi RFT akan
mengkonversikan sinyal yang diterima dari satelit agar bisa
diterima oleh peralatan dalam sistem Hub, dan mengkonversikan
sinyal dari sistem Hub agar dapat dipancarkan ke satelit.
o IF (Intermediate Frequency) yang berfungsi untuk mengubah data
digital menjadi sinyal IF. Bagian ini terdiri dari modem dan rangkaian kontrol.
o Packet Switching / Network Control merupakan peralatan Hub dengan host atau Front End
Processor (FEP). Di dalamnya terdapat semua data operasional pelanggan.
Transponder Satelit Blok Transponder Satelit
Transponder pada satelit merupakan repeater dari sinyal yang dipancarkan oleh
stasiun terminal maupun stasiun Hub. Seperti ditunjukkan Gambar 5. Jadi bagianbagiannyapun
hampir menyerupai repeater. Bagian-bagian dari transponder satelit
adalah BPF input, LNA (Low Noise Amplifier ), Frequency translator, low -level
power amplifier , dan BPF output. BPF input digunakan untuk menyaring sinyal-sinyal
yang berada dalam band up-link satelit. LNA berfungsi untuk menguatkan dengan
menekan noise sinyal yang diterima dari stasiun terminal maupun stasiun Hub yang
sudah di-filter oleh BPF input. Frequency translator berguna untuk mengubah
frekuensi sinyal up-link menjadi frekuensi sinyal down-link nya dengan menggunakan
sebuah shift oscilator. BPF sinyal outputnya akan melewatkan sinyal-sinyal yang berada
pada band down-link satelit. Sedangkan lowlevel power amplifier digunakan untuk
menguatkan sinyal RF guna meneruskan transmisi down-link ke stasiun penerima di
bumi. Konfigurasi jaringan VSAT
Penggunaan VSAT Sistem VSAT sesuai untuk aplikasi jaringan
(network) pada area yang luas, mulai dari beberapa ratus sampai ribuan kilometer
jaraknya. Tak lebih dari satu lompatan pencakupan area dilukiskan oleh pemilihan
bekas jejak kaki antena komunikasi satelit di atas permukaan bumi. Sistem VSAT
bersaing baik dengan sistem teresterial seperti microwave link, karena relatif mudah
dan murah dalam mendirikan suatu jaringan.
Aplikasi untuk VSAT diperlukan dimana ada halangan geografi seperti air, gunung,
padang pasir, dan daerah kutub. Di negara yang memasang kabel fiber optik at au sistem
microwave teresterial tidak secara ekonomi dapat dikerjakan, sistem VSAT modern
dapat menyediakan harga komunikasi yang efektif dan dapat dihandalkan.
Banyak aplikasi sistem komunikasi yang memungkinkan menggunakan VSAT. Hal
ini disebabkan oleh efisiensi penggunaan tempat bagian bandwidthnya, banyak
aplikasi dengan harga efektif bahkan dalam situasi dimana geografi merupakan faktor
yang tidak mendukung. Khusus aplikasi VSAT pada jaringan bank, transportasi,
sistem komunikasi polisi/ militer, jaringan organisasi multi internasional, dan telepon di
pedalaman.

0 Komentar