Aisyah Ra

Ia lahir di Mekah empat tahun sesudah kenabian Muhammad Saw. Ia adalah putri Abu Bakar Ra dan Ummi Ruman, dan isteri Rasul Saw, setelah wafatnya Khadijah Ra. Ia memeluk Islam selagi masih kecil, bersama delapan orang yang lain.
Siti Aisyah adalah gadis yang cerdas dan pandai berbahasa. Ia juga menguasai ilmu kesehatan dan ilmu nasab.
Seorang sahabat bernama Zuhri pernah berkata, ”Seandainya ilmu Siti Aisyah dibandingkan dengan semua ilmu isteri-isteri Nabi (Saw), dan semua wanita Arab, niscaya ilmu Siti Aisyah-lah yang lebih utama.”
Sahabat yang lain, Anwar, berkata, ”Saya belum pernah melihat orang yang lebih pandai dari Aisyah tentang ilmu kesehatan, syair, dan ilmu fikih.”
Rasulullah Saw begitu sayang kepada Aisyah Ra. Pada suatu kesempatan Rasul Saw berkata kepada Aisyah Ra, ”Rasa cintaku kepadamu ya Aisyah, seperti Al Urwatul Wutsqa (pegangan yang kuat).”
Di kesempatan lain, seorang sahabat bernama Amru bin Ash bertanya kepada Rasulullah Saw tentang siapa yang paling beliau cintai. Beliau menjawab, ”Yang pertama adalah Aisyah, kemudian Abu Bakar, Umar bin Khathab, dan sahabat-sahabat yang lain.”
Semasa hidupnya, Siti Aisyah telah meriwayatkan sejumlah 2.210 hadis. Keunggulan Siti Aisyah dalam meriwayatkan hadis, kadang-kadang ia bisa meng-istimbatkan (mengkonklusikan) beberapa masalah. Ia kerap berijtihad sendiri lalu diikuti oleh para sahabat yang lain.

0 Komentar